Jenis-Jenis
Sistem Informasi
1.
Transaction
Processing System (TPS)
Transaction Processing System
(TPS) adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti
daftar gaji dan inventarisasi. Transaction Processing System merupakan sistem
tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk
memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan
mereka. Dimana hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar
sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama
sekali.
1.1
Sistem
Pemrosesan Transaksi (SPT)
·
Sistem informasi yang pertama kali
diimplementasikan
·
Fokus utama pada data transaksi
·
Sesuai dengan namanya, sistem informasi ini
digunakan untuk menghimpun, menyimpan, dan memproses data transaksi serta
kadangkala mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi.
·
Contoh yang mengendalikan keputusan adalah
sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi keabsahan kartu
kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
1.2
Karakteristik
SPT
·
Jumlah data yang diproses sangat besar
·
Sumber data umumnya internal dan keluaran
terutama dimaksudkan untuk pihak internal (meskipun bisa juga diperuntukkan
bagi mitra kerja)
·
Pemrosesan informasi dilakukan secara teratur:
harian, mingguan, dan sebagainya
·
Kapasitas penyimpan (basis data) besar
·
Kecepatan pemrosesan yang diperlukan tinggi
karena volume yang besar
·
Umumnya memantau dan mengumpulkan data masa lalu
·
Masukan dan keluaran terstruktur. Mengingat data
yang diproses cukup stabil, data diformat dalam suatu standar
·
Level kerincian yang tinggi mudah terlihat
terutama pada masukan tetapi seringkali juga pada keluaran
·
Komputasi tidak rumit (menggunakan matematika
sederhana atau operasi statistik)
·
Memerlukan kehandalan yang tinggi
·
Pemrosesan terhadap permintaan merupakan suatu
keharusan. Pemakai dapat melakukan permintaan terhadap basis data
1.3
Cara
Pemrosesan pada SPT
·
Pemrosesan batch
Transaksi
ditumpuk dulu dan kemudian diproses belakangan pada waktu tertentu misalnya
pada waktu sore hari atau malam hari. Kelemahan pemrosesan batch adalah membuat
basis data tidak pernah dalam keadaan terkini, karena seringkali terdapat data
transaksi yang terlambat untuk dimasukkan ke dalam basis data.
·
Pemrosesan online
Tidak
ada penundaan pemrosesan. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan. Dengan demikian,
data selalu dalam keadaan mutakhir.
2.
Sistem
Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi
Manajemen adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi. SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja,
memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi . Fungsi SIM adalah
mengkonfersi data yang berasal dari SPT menjadi informasi untuk mengelola
organisasi dan memantau kerja. Pemakai SIM ini adalah semua level manajeman.
2.1
Karakteristik
SIM
·
Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur.
·
Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
·
Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang
berguna untuk pengambilan keputusan.
2.2
Macam-macam
laporan yang dihasilkan SIM :
·
Laporan periodik adalah laporan yang dihasilkan
dalam selang waktu tertentu seperti harian, mingguan, bulanan, kwartalan, dan
sebagainya.
·
Laporan ikhtisar adalah laporan yang memberikan
ringkasan terhadap sejumlah data/informasi.
·
Laporan perkecualian adalah laporan yang hanya
muncul kalau terjadi keadaan yang tidak normal. Sebagai contoh, manajer
pembelian mungkin memerlukan laporan pengiriman barang dari pemasok yang sudah
terlambat satu minggu. Laporan ini hanya muncul kalau keadaan yang diminta
terpenuhi.
·
Laporan perbandingan adalah laporan yang
menunjukkan dua atau lebih himpunan informasi yang serupa dengan maksud untuk
dibandingkan.
·
Terkadang SIM juga menyediakan laporan yang yang
tergolong sebagai demand (Ad Hoc) report, yaitu jenis laporan yang dapat
diminta sewaktu-waktu dan pemakai dapat mengatur sendiri tata letak informasi
yang diperlukan.
2.3
Karakteristik
SIM :
·
Beroperasi pada tugas-tugas terstruktur.
·
Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya.
·
Menyediakan laporan dan kemudahan akses yang
berguna untuk pengambilan keputusan.
3.
Sistem
Pendukung Keputusan atau DSS (decission support system)
Sistem
Pendukung Keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan manipulasi data yang digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur di mana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat. Fungsi DSS adalah membantu pengambilan keputusan dengan
menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi.
Pemakai DSS ini adalah analisis, manajer, dan profesional.
3.1
Macam-macam
Keputusan :
·
Keputusan terstruktur (structured decision)
Keputusan
terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat
rutin. Prosedur untuk pengambilan keputusan sangat jelas. Keputusan ini
terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah. Keputusan pemesanan barang dan
keputusan penagihan piutang merupakan contoh keputusan yang terstruktur.
·
Keputusan
semiterstruktur (semistructured decision
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan
yang mempunyai sifat yakni sebagian keputusan dapat ditangani oleh komputer dan
yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan. Pengevaluasian
kredit, penjadwalan produksi, pengendalian sediaan merupakan beberapa contoh
keputusan ini.
·
Keputusan tak terstruktur (unstructured
decision)
Keputusan tak terstruktur adalah keputusan
yang penanganannya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu
terjadi. Keputusan ini menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal Keputusan ini umumnya terjadi pada manajemen tingkat atas.
Pengembangan teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan
lain, dan perekrutan eksekutif merupakan
contoh keputusan yang tak terstruktur.
3.2
Karakteristik
DSS :
·
Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan
tanggapan yang cepat.
·
Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan
masukan dan keluaran.
·
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa
bantuan pemrogram profesional.
·
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan
permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan di depan.
·
Menggunakan analisis data dan perangkat
pemodelan yang canggih.
4.
Sistem
Informasi Eksekutif atau EIS (executive information system)
Sistem
Informasi Eksekutif adalah sistem
informasi yang menyediakan fasilitas yang fleksibel bagi manajer dan eksekutif
dalam mengakses informasi eksternal dan internal yang berguna untuk
mengidentifikasi masalah dan mengenali peluang. Pemakai yang awam dengan
komputerpun tidak sulit mengoperasikannya karena sistem dilengkapi dengan
antarmuka yang sangat memudahkan pemakai untuk menggunakannya (user-friendly).
Fungsi EIS adalah menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat
interaktif, tanpa harus menjadi ahli analisis. Pemakai EIS adalah manajemen
tingkat menengah dan atas.
4.1
Karakteristik
EIS :
·
Dapat digunakan untuk meringkas, menapis, dan
memperoleh detil data.
·
Menyediakan analisis kecenderungan (trend
analysis), pelaporan perkecualian, dan kemampuan drill-down.
·
Dapat digunakan untuk mengakses dan memadukan
data internal dan eksternal.
·
Mudah digunakan dan terkadang tidak perlu atau
hanya perlu sedikit pelatihan untuk menggunakannya.
·
Dapat digunakan secara langsung oleh eksekutif
tanpa perantara.
·
Menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik,
dan tabel.
·
Terkadang dilengkapi fasilitas komunikasi
elektronis (e-mail dan konferensi dengan komputer), kemampuan analisis data (spreadsheet, bahasa
query, dan DSS), dan perangkat produktivitas pribadi (seperti kalendar
elektronis).
5.
Sistem
pakar (expert system)
Sistem
pakar (expert system) yaitu sistem yang meniru kepakaran (keahlian) seseorang
dalam bidang tertentu dalam menyelesaikan suatu permasalahan (Horn, 1986).
Sistem pengolahan bahasa alami (natural language processing).
5.1
Contoh
Aplikasi Sistem Pakar :
·
XSEL : Sistem pakar ini dapat bertindak sebagai
asisten penjual, yang membantu penjual komputer DEC memilihkan pesanan
pelanggan sesuai dengan kebutuhan.
·
MYCIN : Sistem ini dikembangkan di Universitas Stanford pada pertengahan
1970-an dengan tujuan untuk membantu jurumedis dalam mendiagnosa penyakit yang
disebabkan bakteri.
·
PROSPECTOR : Sistem ini diciptakan oleh Richard
Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh pada tahun 1978 yang menyediakan kemampuan
seperti seorang pakar di bidang geologi.
Model Konseptual Sistem Pakar
5.2
Bagian
Sistem Pakar
·
Basis pengetahuan merupakan komponen yang berisi
pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari pakar.
·
Berisi sekumpulan fakta (fact) dan aturan
(rule). Fakta berupa situasi masalah dan
teori tentang area masalah.
·
Aturan adalah suatu arahan yang menggunakan
pengetahuan untuk memecahkan masalah pada bidang tertentu.
·
Mesin inferensi adalah komponen yang menjadi
otak sistem pakar. Bagian inilah yang berfungsi melakukan penalaran dan
pengambilan kesimpulan.
·
Fasilitas penjelas merupakan komponen yang
berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada pemakai yang memintanya. Jenis
pertanyaan yang dapat ditangani biasanya berupa “Mengapa” dan “Bagaimana”.
Tidak semua sistem pakar menyediakan bagian ini. Contoh berikut memberikan
gambaran tentang penjelasan oleh sistem pakar.
·
Antarmuka pemakai merupakai bagian yang
menjembatani antara sistem dan pemakai. Melalui bagian inilah pemakai
berkomunikasi dengan sistem.
6.
Sistem
Otomasi Perkantoran atau SOP (office automation system)
Sistem
Otomasi Perkantoran adalah sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas
pemrosesan informasi sehari-hari di dalam perkantoran dan organisasi bisnis.
Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi,
seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor),
pengolah grafik, aplikasi presentasi, pengaksesan basis data personal, surat
elektronis (e-mail) dan surat bersuara (v-mail atau voice mail), dan bahkan
telekonferensi. Fungsi SOP adalah menyediakan fasilitas untuk memproses
dokumen. Pemakai SOP prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik
staf maupun yang masuk kategori level.
Perangkat
lunak untuk pemrosesan informasi :
·
Spreadsheet.
·
Word processor.
·
Pengolah grafik.
·
Aplikasi presentasi.
·
Pengakses basis data personal.
·
E-mail.
·
Voice mail.
7.
Sistem
Pendukung Kelompok atau GSS (group support system)
Sistem
Pendukung Kelompok adalah sistem informasi yang digunakan untuk mendukung
sejumlah orang yang bekerja dalam suatu kelompok. Pada awalnya dibuat untuk
mendukung sejumlah orang yang berada di lokasi yang berbeda yang hendak
melakukan sumbang saran, pemberian komentar, pemungutan suara, dan evaluasi
terhadap alternatif-alternatif melalui sarana komunikasi. Istilah yang umum
sebelum GSS digunakan yaitu GDSS (Group Decision Support System). GSS terkadang
disebut sistem pertemuan elektronis (Martin, 2002), sistem kolaborasi
perusahaan (O’Brien, 2001), dan sistem pendukung grup kerja (Haag, 1999).
Fungsi GSS adalah menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk
membantu pemecahan masalah. Pemakai GSS adalah orang yang hendak memecahkan
masalah yang memerlukan kepakaran.
Referensi :