OPERATOR TERBANYAK atau JUMLAH OPERATOR IDEAL ? berapa sih sebenarnya yang ideal ?
Sudahkah
anda melihat iklan dari PT.Telkom yang isinya memberikan diskon untuk
salah satu produknya telepon rumah atau PSTN (Public Switch Telephone
Network) ? Iklan tersebut isinya bahwa penggunaan telepon rumah dari
pukul 00:00 tengah malam sampai dengan pukul 06:00 waktu setempat
diberikan diskon sampai dengan 90%. Asalkan penggunaannya selama 30
menit maka diharuskan membayar cukup 6 menit saja. Dari jaman bahela
sejak PT. Telkom berdiri sampai dengan jamannya selullar, maka baru kali
ini telepon rumah mengalami penurunan tarif bahkan sampai diskon.
Bandingkan dengan dulu dimana kalau harga BBM naik maka tarif telepon
rumah pun semakin naik. Tentu hal ini berbanding terbalik dengan kondisi
jaman dahulu.
Kenapa hal ini terjadi bagi PT.Telkom selaku pelaku
pasar mayoritas telekomunikasi ? Tentu saja akibat dari dibukanya
persaingan bebas untuk pasar telekomunikasi dan banyaknya operator
telekomunikasi di Indonesia yang membuat persaingan antar operator
telekomunikasi semakin tinggi.Selain karena
persaingan bebas di pasar telekomunikas, penetrasi pelanggan
telekomunikasi di Indonesia juga masih rendah. Dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 230 juta penduduk, maka angka
135 juta pelanggan sebagai target jumlah pelanggan telekomunikasi pada
tahun 2008 masih baru mencapai sedikitnya lebih dari 50 % jumlah
penduduk Indonesia. Sehingga angka tersebut masih sangat rendah
dibandingkan negara-negara maju ataupun negara berkembang yang sudah
lama mengenal operator selullar.
Tumbuhnya kompetisi telekomunikasi di Indonesia
Pertumbuhan
telekomunikasi di Indonesia juga sebenarnya tidak terlalu mulus,
dimulai dari PN TELKOM sebagai perusahaan pertama telekomunikasi.
kemudian tahun 1987 dirintis pembaharuan UU Telekomunikasi yang
diundangkan dengan resmi sebagai UU No.3 Tahun 1989, setelah selama 25
tahun UU Telekomunikasi No.5 Tahun 1964 yang memberikan pegangan bagi
perkembangan telekomunikasi Indonesia yaitu suatu UU yang memberikan
monopoli mutlak kepada pemerintah untuk menyelenggarakan telekomunikasi.
Menuju persaingan bebas dan kompetisi maka dikeluarkanlah UU No.36
Tahun 1999 yang membedakan penyelenggara jaringan dan penyelenggara
jasa. Penyelengara jaringan dapat menjadi penyelenggara jasa. Namun
dalam PP diatur sehingga persaingan adil dan tidak terjadi silang
subsidi. UU ini juga mengatur kewajiban dan kewenangan operator baru dan
operator lama dalam interkoneksi jaringannya, sehingga pelanggan
memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal inilah yang membuat
persaingan antara operator semakin terbuka. Tapi meskipun begitu masih
saja banyak yang berpendapat bahwa PT.Telkom masih dianggap tetap
melakukan praktek monopoli.
Dengan dikeluarkannya UU tersebut maka
semakin menarik minat investor untuk berinvestasi mengembangkan
bisnisnya ke pasar telekomunikasi. Sehingga semakin banyaknya operator
telkomunikasi di Indonesia, maka sangatlah wajar terjadinya perang tarif
yang sekarang menjadi sangat sengit. Apalagi semenjak diturunkannya
tarif Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) oleh pemerintah per 1 April
2008. TELKOM merupakan pelaku pasar telekomunikasi yang memiliki
jaringan paling luas atau menyelenggara telepon rumah atau PSTN.
Sehingga apabila biaya sambungan interkoneksi ke PT.TELKOM bisa turun,
maka tarif interkoneksi antar operator lainnyapun mengalami penurunan.
Investor berminat di bidang telekomunikasi
Dengan
kondisi tersebut maka banyak investor yang sangat berminat untuk
memberikan investasinya di bidang telekomunikasi. Itu terbukti dengan
munculnya sebanyak 10 operator telekomunikasi. Mulai dari operator lama
seperti PT.Telkom yang mana saham mayoritasnya dikuasai oleh pemerintah
sebesar 51,2 % dan anak perusahaannya PT.Telkomsel yang 35% sahamnya
pegang perusahaan asing asal Singapura yaitu SingTel. Kemudian
PT.Indosat yang sahamnya baru-baru ini dibeli oleh Qatar Telekom. Dan
Excelcomindo yang sahamnya dikuasai oleh Telekom Malaysia. Ada juga
Mobile8 dimiliki oleh Hary Tanosoedibjo sekaligus pemilik Global
Mediacom Group yang juga merupakan perusahaan media terbesar di
Indonesia. Bakrie Telecom yang merupakan perwujudan dari Ratelindo yang
dulu eksis di teknologi WLL. Belum lagi NTS yang merupakan gabungan
antara PT.Natrindo yang dikuasai oleh Maxis Communication sebuah
perusahaan asal Malaysia , HCPT yang sebelumnya bernama dari PT.Cyber
Access dan yang terakhir adalah Smart Telecom dan Sampoerna Telecom yang
dulunya sebagai perusahaan yang bergerak di industri rokok yang
sahamnya dikuasai oleh Sampoerna Group.
Terbukti bahwa investasi
telekomunikasi di Indonesia dikuasai oleh pihak asing yang notabennya
adalah perusahaan telekomunikasi di negaranya masing-masing. Itu berarti
ada titik jenuh untuk pasar telekomunikasi di pasar negaranya sehingga
mereka mencari pasar lain diluar negaranya sendiri.
Negara Penetrasi
Telepon Tetap Selullar
Singapura 43% 98%
Malaysia 21% 81%
Thailand 11% 55%
China 27% 33%
Jepang 48% 70%
Korea Sel 46% 81%
Indonesia 7% 30%
India 2% 28%
Philipina 4% 44%
Pakista 20%
Vietnam 19%
Berdasarkan data tahun 2006 menunjukkan bahwa penetrasi
pelanggan di Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari negara
tetangga. Tapi setidaknya negara kita masih lebih tinggi penetrasi
selullarnya ketimbang India. Negara yang memiliki banyak SDM berkualitas
teknologi informasinya itu hanya memiliki penetrasi selullar sebesar
28%.
Negara maju seperti Amerika Serikat saja penetrasi selullarnya
sudah mencapai 84%, bahkan negara yang dijuluki dengan negri Paman Sam
itu diprediksikan penetrasinya akan mencapai 100% di tahun 2013. Begitu
pula dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang
penetrasi selullarnya sudah mencapai 98% dan 81%. Keduanya merupakan
yang tertinggi di Negara Asia Tenggara. Maka sudah sewajarnya apabila
perusahaan telekomunikasi dari kedua negara tetangga itu sudah merambah
masuk ke negara lain termasuk negara kita yang memang penetrasinya masih
rendah.
Dari data yang ditunjukkan bisa terungkap daya tarik
asing untuk mengembangkan usaha pasar telekomunikasi selullar di
Indonesia. Karena di negara ini untuk penetrasi fixed wired atau telepon
tetap hanya 4 % dimiliki oleh PT.Telkom dengan jumlah pelanggan mencapi
8.7 Juta pelanggan berbayar. Artinya masih terdapat market 96% lagi
yang belum dimanfaatkan untuk pelanggan telepon. Tapi tampaknya pihak
asing kurang berminat dalam investasi telepon tetap, disamping harganya
yang cukup mahal sehingga mempengaruhi nilai investasinya. Sehingga
Dibandingkan
dengan pasar selullar yang masih dikuasai oleh PT.Telkomsel sebesar 56%
pasar dan penetrasinya masih 28%. Artinya operator lainnya atau pihak
asing melalui Indosat, Excecomindo, HCPT dan NTS masih sangat tertarik
karena masih terdapat 72 % market lagi.
Penetrasi selullar yang cepat
Bila
dibandingkan dengan pertumbuhan pelanggan telepon tetap kabel atau
PSTN, maka pertumbuhan pelanggan telepon bergerak nirkabel mengalami
perbedaan yang sangat signifikan. Bisa jadi pelanggan PSTN saat ini
menjadi stuk atau jenuh diakibatkan biaya dari pemasangan sambungan
telepon yang sangat mahal. Bandingkan dengan pemasangan telepon nirkabel
yang sudah semakin mudah dan murah. Belum lagi bila dibandingkan dengan
kebebasan bergerak para pelanggannya.
Sebenarnya setelah adanya
kompetisi dan persaingan bebas di pasar telekomunikasi dan diizinkannya
PT.Indosat untuk melakukan pengadaan jaringan telepon tetap, banyak juga
para operator telekomunikasi yang ingin berinvestasi ditelepon tetap
tersebut. Tapi bagi PT.Indosat saja masih mikir panjang untuk terlibat
dalam pengadaan PSTN karena memang biaya investasi per-unitnya saja
sangat mahal. Artinya, para pelanggan telepon permanen yang baru akan
tetap memilih jaringan PSTN milik PT.Telkom selain harganya yang sama
tapi interkoneksinya dengan pelanggan lain yang sudah banyak menjadi
lebih mudah.
Pertumbuhan penetrasi pelanggan telepon
selullar atau nirkabel lebih cepat daripada pertumbuhan penetrsai
pelanggan telepon tetap. Sehingga para investor lebih memilih untuk
menginvestasikan investasinya di telekomunikasi selullar. Terutama para
investor asing yang sudah berpengalaman di bidang telekomunikasi, karena
investasi mereka di negaranya sudah mengalami kejenuhan.
Jumlah pelanggan telekomunikasi di negara lain
Meskipun
penetrasi pelanggan di Indonesia masih rendah, tapi apabila dihitung
jumlah keseluruhannya menjadi sangat tinggi. Dari total pelanggan
selullar sampai bulan Juni 2008 terhitung mencapai 135 juta pelanggan.
Cina masih unggul dengan jumlah pelanggan 585 juta pelanggan, sedangkan
India masih menempati peringkat dua dengan 291 juta pelanggan. Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke enam jumlah pelanggan.
Berikut jumlah pelanggan di beberapa negara lain :
No Negara Jumlah Pelanggan
1 Cina 585 juta
2 India 291 juta
3 Amerika 259 juta
4 Rusia 172 juta
5 Brazil 144 juta
6 Indonesia 135 juta
7 Jepang 103 juta
8 Jerman 103 juta
9 Italia 90 juta
10 Pakistan 86 juta
Operator telekomunikasi
Dilihat
dari jumlah pelanggan telekomunikasi selullar, negara Indonesia masih
menduduki peringkat ke enam. Tapi apabila dihitung jumlah operator
telekomunikasi nya maka Indonesia bisa dikatakan negara yang memiliki
operator telekomunikasi terbanyak di dunia. PT.Telkom yang merupakan
pemain lama bahkan memiliki anak perusahaan PT.Telkomsel dengan
produknya simPATI, As dan kartoHALLO saja masih bisa mengeluarkan produk
selullar meskipun pergerakannya masih terbatas untuk satu kota saja
atau Fixed Wireless Access (FWA) yaitu Flexi. Sedangkan saingan lamanya
yaitu PT.Indosat malah mempunyai produk selullar dan produk FWA yaitu
Matrix, Mentari, IM3 dan Starone. Excelcomindo juga mempunyai produk
dengan nama Explore, Bebas dan Jempol. Sedangkan Bakrie Telecom masih
saja setia dengan produk FWAnya Esia. Mobile8 yang baru saja
mengelurakan produk FWA nya yaitu Hepi dan juga produk lamanya Fren.
Para pemain baru seperti HCPT yang mengeluarkan produk 3 “baca tri”dan
NTS dengan Axisnya merupakan produk GSM. Sinarmas Telecom dengan
SMARTnya dan Sampoerna Telecom dengan Ceria merupakan pemain baru dengan
mengandalkan teknologi CDMA tapi di kanal frekuensi yang berbeda dengan
para pemain CDMA lainnya. Sehingga sangat sulit untuk mengganti handset
apabila satu pelanggan ingin pindah menggunakan layanan operator
lainnya.
Jadi terdapat total sepuluh operator telekomunikasi yang
ada di Indonesia. Dengan pembagian lisensi selullar sebanyak 8 operator
dan 4 operator yang memiliki lisensi FWA atau telepon tetap tanpa kabel.
Berarti ada dua operator yang memiliki lisensi mobile selullar dan FWA
yaitu PT.Indosat dan PT.Mobile8.
Lisensi mobile selullar yang
memiliki pergerakan tanpa batas sehingga semua pelanggannya bisa
menggunakan hanset atau handponenya bisa aktif di semua wilayah di
Indonesia, sehingga lisensi ini sangat cocok untuk pelanggan yang
pergerakkannya jelajahnya dari satu kota ke kota lainnya. Sedangkan FWA
merupakan lisensi dengan pergerakan yang terbatas, sehingga handset
hanya bisa bergerak bebas disatu kode wilayah tertentu. Apabila
pelanggan masuk ke daerah yang berbeda kode areanya maka handset atau
nomor tersebut tidak dapat aktif. Itu berarti tinggal bagaimana
pelanggan memilihnya.
Bila dipisah ada total 12 Operator yang
memiliki lisensi untuk penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia.
Dimana masing-masing operator tersebut memiliki produk-produk yang
berbeda dalam artiannya mempunyai segmen yang berbeda-beda. Bila
dijumlahkan berarti ada sekitar 17-an produk dari operator
telekomunikasi tersebut.Bisa dibayangkan bagaimana pusingnya para calon
pelanggan telekomunikasi untuk memilih produk yang tepat. Masing-masing
operator biasanya memiliki lebih dari satu produk untuk masing-masing
segmen. Karena mereka menganggap bahwa masyarakat Indonesia masih
terbagi-bagi dalam berbagai segmen tingkatan yaitu ekonomi, pendidikan,
usia dan kebutuhan.
Jumlah operator telekomunikasi di negara lain
Lalu
bagaimana kondisinya di negara lain. Untuk beberapa negara yang
berpenduduk paling banyak didunia yaitu Cina saja cuma memiliki tiga
operator telekomunikasi. Selanjutnya India yang memiliki jumlah penduduk
sebanyak 1,3 Miliar penduduk hanya memiliki lima operator
telekomunikasi. Bandingkan dengan Indonesia yang berpenduduk 225 juta
memiliki sepuluh operator telekomunikasi. Padahal penetrasi pelanggan
selullar di Indonesia masih rendah, yang berarti membuat para investor
untuk menginvestasikan uangnya di bidang ini. Dan mungkin saja jumlah
operator selullar telekomunikasi di Indonesia semakin bertambah.
No Negara Operator Jumlah Penduduk
1 Cina 3 1.3 miliar
2 India 5 1.080 miliar
3 Pakistan 5 154 juta
4 Philipina 4 86 juta
5 Korea Selatan 4 48 juta
6 Malaysia 3 25 juta
7 Singapura 3 4 juta
8 Hongkong 6 7 juta
9 Taiwan 3 23 juta
Dari
tabel diatas menunjukkan bahwa Malaysia dan Singapura saja hanya
memiliki 3 operator selullar. Malahan operator di negara tersebut sudah
memiliki saham bahkan menjadi saham mayoritas di beberapa perusahaan
operator selullar telekomunikasi di Indonesia. Mungkin mereka merasa
penetrasi di negaranya yang sudah sangat tingggi dan hampir mencapai
titik jenuh. Oleh sebab itu mereka mencoba merambah bisnis
telekomunikasinya ke negara tetangga yaitu Indonesia.
Meskipun
memilki operator telekomunikasi terbanyak, operator di Indonesia masih
dianggap sangat kecil apabila dibandingkan dan disandingkan dengan
jumlah penduduk di negara Indonesia. Coba dilihat untuk negara Hongkong
yang berpenduduk tujuh juta saja memiliki enam operator telekomunikasi
di negaranya. Kemudian dengan negara maju seperti Singapura yang hanya
berpenduduk sebanyak 4 juta saja memiliki 3 operator telekomunikasi.
Begitupula dengan negara tetangga Malaysia yang berpenduduk 25 juta dan
memiliki 3 operator telekomunikasi. Dengan berpenduduk sebanyak 225 juta
orang maka bisa dibilang sudah ideal untuk ditangani sebanyak sepuluh
operator telkomunikasi. Tapi apakah mampu para operator tersebut
bertahan ditengah kondisi perang tarif sekarang ?
Menjaga tarif bawah dan tarif atas
Dengan
begitu banyaknya produk yang dikeluarkan oleh operator telekomunikasi
di Indonesia, maka persaingan baik antara operator maupun antara produk
sudah semakin sengit. Bisa kita lihat bagaimana iklan-iklan yang ada di
media sudah seperti terlihat perang tarif. Meskipun yang terjadi
sebenarnya bukan perang tarif tapi hanya merupakan perang promosi. Baru
hari ini satu produk mengeluarkan promosinya, maka janganlah heran
produk yang sebanding langsung mengeluarkan promosinya yang lebih murah.
Bahkan sampai ada tarif yang mencapai nilai rupiah dengan angka koma,
mungkin jika menggunakan pecahan satu sen maka nilai rupiah tersebut
masih dibawah satu sen rupiah.
Ada baiknya pemerintah sebagai
penyelenggara regulasi telekomunikasi membuat batas tarif atas dan tarif
bawah untuk mencegah terjadinya perbedaan tarif yang semakin jauh. Pada
saat ini mungkin tarif yang diberlakukan hanya tarif promosi, sehingga
para operator masih bisa mengutak – atik tarif untuk masa promosi
tertentu. Tapi apa jadinya apabila tarif murah yang diberlakukan
sekarang ini menjadi tarif dasar para operator. Mungkin operator besar
yang sudah memiliki banyak pelanggan tidak terlalu masalah dengan
penurunan tarif dasarnya. Tapi bagaimana dengan kekuatan para operator
kecil yang pelanggannya masih dibawah sepuluh juta pelanggan? tentu saja
ini akan semakin membuat perusahaan operator telekomunikasi mengikat
pinggang yang kencang.
Akibat persaingan tarif yang seperti tadi maka
akan membawa korban bagi operator karena pengaruhnya sangat besar bagi
pendapatan perusahaan telekomunikasi. Masryarakat saat ini semakin
menyeleksi dalam memilih operator telekomunikasi. Mereka langsung
berpaling apabila produk yang mereka gunakan ternyata memberikan tarif
yang mahal. Bisa jadi sebagai akibat karena persaingan ini, maka
pendapatan perusahaan selullar semakin menurun. Beberapa diantara nya
mungkin akan mengalami kesulitan. Bukan tidak mungkin adanya merger
antara perusahaan operator yang satu dengan lainnya. Operator besar bisa
mengakusisi atau antar operator kecil bisa melakukan merger. Seperti
yang dilakukan perusahan-perusahaan perbankan pada tahun 1998 atau
perusahaan-perusahanan media televisi yang baru-baru ini melakukan
merger untuk meningkatkan pendapatan dan mengurasi pengeluaran.
Bersaing lebih ke arah kualitas dan konten.
Apabila
persaingan di tarif sudah mulai jenuh, dalam artian sudah banyak
pelanggan yang mulai setia dengan produk yang dikeluarkan operator
telekomunikasi. Maka promosi tarif semurah apapun ataupun penurunan
tarif dasar semurah apapun tidak akan mempengaruhi pelanggan lama yang
ingin berpindah ke operator lain.
Dengan begitu kondisi antara tarif
yang hampir sama maka sangat memungkinkan bagi para pelanggan untuk
lebih memilih operator telekomunikasi yang bagus dan handal di kualitas.
Sehingga pelanggan tidak ragu lagi menggunakan produk yang dikeluarkan
operator tersebut, meskipun harga atau tarif yang ditawarkan lebih mahal
dari operator lain. Mungkin kah itu terjadi ? bisa saja. Mengingat baru
–baru ini ketika biaya interkoneksi ke PT.Telkom menurun dan
mempengaruhi tarif dasar telekomunikasi selullar lainnya maka terjadi
peningkatan trafik yang berakibat pada penurunan kualitas jaringan itu
sendiri seperti call drop, sulit menelpon dan lain-lain.
Berbagai
tarif promo yang dikeluarkan mungkin efektif dalam menjaring pelanggan
baru. Sepintas memang program tersebut menguntungkan pelanggan. Tapi
jangan lupa bahwa dengan banyaknya pelanggan dan tidak diikuti oleh
penambahan jaringan maka mengakibatkan kualitas jaringan menjadi lebih
buruk. Bukan tidak mungkin semakin lama banyak para pelanggan yang
mengeluhkan masalah kualitas jaringan yang semakin memburuk, seperti
survey yang dilakukan di negara Amerika Serikat bahwa pelanggan
telekomunikasi di sana lebih mengutamakan kualitas suara.
Selain
kualitas jaringan, ada faktor lain yang mempengaruhi jumlah pelanggan.
Konten yang diberikan bisa menjadikan ujung tombak untuk menarik
pelanggan. Layaknya media, dimana konten bisa mempengaruhi minat dan
pola pikir dari pelanggannya. Tentu konten-konten tersebut bisa dibuat
berdasarkan segmen-segmen pelanggan tertentu.
Tanda tumbangnya Operator Selullar
Lalu
bagaimana dengan nasib para operator telekomunikasi yang memiliki
pelanggan dibawah sepuluh juta apabila persaingan tarif dasar
benar-benar terjadi? Ada kemungkinan beberapa operator telekomunikasi
seluller akan goyang akibat persaingan tarif. Setidaknya sudah ada
sinyal dari pemilik operator yang sedikit ragu dalam menjalankan
bisnisnya dibidang telekomunikasi.
Seperti bulan lalu banyak media
yang mengangkat isu tentang ide dari para petinggi PT. Global Mediacom,
Hary Tanosodibjo untuk menjual bisnis diluar bisnis media yang sekarang
digelutinya yaitu PT.Mobile-8. Bahkan Hary mengatakan akan menjual 15,58
persen saham Mobile-8 ke pihak lain sehingga kepemilikkan Global di
Mobile-8 tinggal 51 persen. Meskipun tidak tegas disebutkan siapa yang
membelinya, namun isu yang berkembang adalah menjual sahamnya ke
PT.Bakrie Telecom.
Bakrie Telecom dan Mobile-8 memiliki teknologi
jaringan yang sama. Tapi dari sisi lisensi yang dimiliki Mobile-8 lebih
unggul karena memiliki lisensi mobile selullar dan FWA, berbeda dari
Bakrie Telecom yang hanya memiliki lisensi FWA. Hanya saja jumlah
pelanggan yang dimiliki oleh Bakrie Telecom lebih banyak dan kondisi
perusahaan lebih sehat daripada Mobile-8. Bisa saja pengambilalihan
secara bertahap Mobile-8 oleh Bakrie Telecom atau mungkin merger
keduanya akan memperkuat posisi Bakrie Telecom di industri
telekomunikasi dari posisi lima menjadi keempat.
Tiga operator mobile selullar dan dua operator FWA
Seperti
yang sudah dipaparkan sebelumnya, saat ini untuk telekomunikasi
selullar masih dikuasai oleh tiga operator GSM yang besar yaitu
PT.Telkomsel dengna 58 juta pelanggan, PT. Indosat dengan 32 juta
pelanggan dan PT.Excelcomindo Pratama dengan 24 juta pelanggan. Dimana
ketiga operator tersebut menguasai 84 persen pangsa pasar telekomunikasi
nirkabel dengan 135 juta pelanggan yang berhasil digaet.
Lalu untuk
16 persen sisanya masih diperebutkan oleh 7 operator. yaitu PT.Telkom
dengan Flexinya, Bakrie Telekom (Esia), Mobile-8 (Fren dan Hepi), HCPT
(3), Sampoerna (Ceria), Natrindo (Axis), dan Sinarmas (Smart) .
No Operator Jumlah Pelanggan Teknologi Lisensi
1 PT.Telkomsel 58 juta GSM Mobile Selullar
2 PT.Indosat 32 juta GSM/CDMA Mobile & FWA
3 PT.Excelcomindo 24 juta GSM Mobile Selullar
4 PT.Telkom 9 juta CDMA FWA
5 PT.Bakrie Telecom 6 juta CDMA FWA
6 PT.Mobile-8 4 juta CDMA Mobile & FWA
7 PT.HCPT 2.3 juta GSM Mobile Selullar
8 PT.Sinarmas Telecom 1 juta CDMA Mobile Selullar
9 PT.Sampoerna Telecom 400 ribu CDMA Mobile Selullar
10 PT.NTS 600 ribu GSM Mobile Selullar
Table 4. Jumlah pelanggan operator selullar
Berdasarkan
peringkat dengan jumlah pelanggan terbanyak, maka bisa dipastikan bahwa
untuk lisensi mobile selullar masih dikuasai oleh PT.Telkomsel ,
PT.Indosat dan PT.Excelcomindo. Sedangkan untuk lisensi FWA masih di
kuasai oleh PT.Telkom dan PT.Bakrie Telecom. Untuk lisensi mobile
selullar yang dikuasai oleh tiga operator mungkin sudah tidak dapat
diganggu gugat oleh opearator lain. Dalam artian untuk operator lain
yang memiliki lisensi mobile selullar masih sangat jauh jumlah
pelanggannya dibandingkan tiga operator penguasa tersebut.
Sedangkan
untuk FWA yang dikuasai oleh teknologi Code Division Multiple Access
(CDMA) saat ini lisensinya dimiliki oleh empat operator. Keunggulan dari
CDMA adalah lebih punya masa depan dari sisi capital expenditure
(capex) dan operation expenditure (opex) yang jauh lebih murah
dibandingkan dengan operator GSM. Itulah alasan yang kuat bagi PT.Telkom
untuk lebih berinvestasi di FWA dari pada meningkatkan investasinya di
telepon tetap melalui kabel. Selain memiliki jaringan yang paling luas
dan dengan citra atau image sebagai perusahaan BUMN yang sudah sangat
besar, maka sangatlah wajar apabila Flexi sebagai produk dari PT.Telkom
mampu menggaet pelanggan terbanyak di lisensi FWA.
Sedangkan Bakrie
Telecom yang memiliki keunggulan dari penggunaan teknologi CDMA dan
memiliki performansi keuangan yang sangat baik ditambah marketing yang
kuat membuat para investor malah ingin mengakusisinya, setidaknya ada
dua perusahaan yaitu PT.Altimo dari Rusia yang ingin berinvestasi di
Indonesia, kemudian ada PT.Telkom sendiri yang ingin menyingkirkan
saingannya agar produk Flexinya tetap eksis.
Sehingga bisa jadi,
apabila tarif dasar mengalami penurunan selamanya. Bukan tidak mungkin
beberapa operator kecil harus mengakusisi ke operator besar ataupun
operator kecil saling merger. Dan jumlah operator yang ada sekarang
semakin berkurang menjadi sekitar lima atau enam saja. Dengan komposisi
tiga perusahaan berlisensi mobile selullar dan dua perusahaan berlisensi
FWA. Saya kita dengan komposisi tersebut sudah cukup bagi masyarakat
untuk memilih operator mana yang sesuai dengan keinginnannya.
http://provbig.blogspot.com/2008/10/indonesia-negara-dengan-operator.html
Rabu, 22 April 2015
PT. Metrodata Electronics, Tbk ("Perseroan")
PT. Metrodata Electronics, Tbk ("Perseroan") merupakan salah satu
perusahaan teknologi informasi komunikasi (TIK) terkemuka di Indonesia.
Didirikan pada tanggal 17 Februari 1983 sebagai salah satu Perseroan
dalam kelompok usaha METRODATA yang telah berkiprah di bidang TIK sejak
tahun 1975. Sejak didirikan, Perseroan sempat mengalami perubahan nama
beberapa kali dan terakhir pada tanggal 28 Maret 1991 namanya diubah
menjadi PT. Metrodata Electronics, Tbk sampai sekarang.
Pada tanggal 14 Februari 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX: MTDL) sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan modal kerja dan modal investasi dan juga dalam usaha untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan Perseroan.
Saat ini Perseroan bermitra dengan perusahaan TIK kelas dunia, di antaranya Adobe, Alcatel-Lucent, APC, ASUS, Alaric, Autodesk, Avaya, Blue Coat, BMC Software, Check Point, Cisco, Citrix, DELL, EMC, Emerson Network Power, EPSON, F5, FalconStor, Fujitsu, Fortinet, Huawei, Hitachi Data Systems, Hewlett-Packard, IBM, Infor, Infoblox, Juniper, K2, Lenovo, Microsoft, NetApp, Nucleus Software, OrangE, Oracle, Panasonic, Pearson VUE, Prometric, Q1 labs, RSA Security, Riverbed, SAP, Samsung, Salesforce.com, Solarwinds, webMethods, Sony, Symantec, TCS Bancs, Trend Micro, VMware, Vision Solutions, dan ZTE.
Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun di bidang TIK, METRODATA selalu menyertai perjalanan bisnis para pelanggannya. Tangan-tangan profesional setiap karyawan METRODATA terus berkarya menghasilkan inovasi untuk menjawab tantangan perubahan zaman.
Sejalan dengan perkembangan bisnis, Perseroan melakukan terobosan melalui usaha patungan maupun pendirian anak usaha. Di tahun 2008, Perseroan mengakuisisi Soltius Asia Pte Ltd, yang merupakan perusahaan konsultan SAP yang sudah mapan. Soltius Asia Pte Ltd adalah pemilik PT. Soltius Indonesia yang kini telah menjadi salah satu entitas anak Perseroan dalam kelompok METRODATA.
Perseroan juga membeli sebesar 37,21% kepemilikan saham PT. Xerindo Teknologi, sebuah perusahaan dengan keahlian di bidang perencanaan radio, instalasi, pengujian/commisioning, perawatan dan sebagainya.
Pada tanggal 28 Januari 2011, Perseroan mendirikan entitas anak yaitu PT. My Icon Technology yang memiliki bidang usaha utama yaitu Information & Communication Technology Retail (ICT Retail) meliputi modern store, e-commerce dan shop in shop dengan menyediakan produk-produk ICT secara ritel dan langsung kepada konsumen selaku pengguna akhir.
Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melakukan pengembangan bisnis melalui usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp (Synnex), sebuah perusahaan Taiwan. Synnex merupakan pemain ketiga terbesar di dunia (dan terbesar di Asia) dalam bisnis distribusi produk teknologi informasi komunikasi.
Pada tanggal 4 Januari 2012, Perseroan mendirikan PT. Logicalis Metrodata Indonesia sebagai usaha patungan dengan Logicalis Singapore Pte Ltd. Usaha patungan ini memiliki usaha utama solusi dan jasa yang terintegrasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang solusi dan jasa jaringan.
Jejak Langkah PT. Metrodata Electronics, Tbk ("Perseroan")
Pada tanggal 14 Februari 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX: MTDL) sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan modal kerja dan modal investasi dan juga dalam usaha untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk dapat ikut ambil bagian dalam perkembangan Perseroan.
Saat ini Perseroan bermitra dengan perusahaan TIK kelas dunia, di antaranya Adobe, Alcatel-Lucent, APC, ASUS, Alaric, Autodesk, Avaya, Blue Coat, BMC Software, Check Point, Cisco, Citrix, DELL, EMC, Emerson Network Power, EPSON, F5, FalconStor, Fujitsu, Fortinet, Huawei, Hitachi Data Systems, Hewlett-Packard, IBM, Infor, Infoblox, Juniper, K2, Lenovo, Microsoft, NetApp, Nucleus Software, OrangE, Oracle, Panasonic, Pearson VUE, Prometric, Q1 labs, RSA Security, Riverbed, SAP, Samsung, Salesforce.com, Solarwinds, webMethods, Sony, Symantec, TCS Bancs, Trend Micro, VMware, Vision Solutions, dan ZTE.
Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun di bidang TIK, METRODATA selalu menyertai perjalanan bisnis para pelanggannya. Tangan-tangan profesional setiap karyawan METRODATA terus berkarya menghasilkan inovasi untuk menjawab tantangan perubahan zaman.
Sejalan dengan perkembangan bisnis, Perseroan melakukan terobosan melalui usaha patungan maupun pendirian anak usaha. Di tahun 2008, Perseroan mengakuisisi Soltius Asia Pte Ltd, yang merupakan perusahaan konsultan SAP yang sudah mapan. Soltius Asia Pte Ltd adalah pemilik PT. Soltius Indonesia yang kini telah menjadi salah satu entitas anak Perseroan dalam kelompok METRODATA.
Perseroan juga membeli sebesar 37,21% kepemilikan saham PT. Xerindo Teknologi, sebuah perusahaan dengan keahlian di bidang perencanaan radio, instalasi, pengujian/commisioning, perawatan dan sebagainya.
Pada tanggal 28 Januari 2011, Perseroan mendirikan entitas anak yaitu PT. My Icon Technology yang memiliki bidang usaha utama yaitu Information & Communication Technology Retail (ICT Retail) meliputi modern store, e-commerce dan shop in shop dengan menyediakan produk-produk ICT secara ritel dan langsung kepada konsumen selaku pengguna akhir.
Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melakukan pengembangan bisnis melalui usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp (Synnex), sebuah perusahaan Taiwan. Synnex merupakan pemain ketiga terbesar di dunia (dan terbesar di Asia) dalam bisnis distribusi produk teknologi informasi komunikasi.
Pada tanggal 4 Januari 2012, Perseroan mendirikan PT. Logicalis Metrodata Indonesia sebagai usaha patungan dengan Logicalis Singapore Pte Ltd. Usaha patungan ini memiliki usaha utama solusi dan jasa yang terintegrasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang solusi dan jasa jaringan.
Jejak Langkah PT. Metrodata Electronics, Tbk ("Perseroan")
1975
Cikal bakal dari terbentuknya kelompok usaha Metrodata telah dimulai pada tanggal 25 April 1975, dengan bisnis dibidang alat-alat tulis dan kertas printer continous form.
1983
Perseroan didirikan pada tanggal 27 Juli 1983 dengan nama PT. Sarana Hitech Systems.
1989
Nama Perseroan sempat mengalami beberapa kaliperubahan. Pada tanggal 10 Oktober 1989 nama Perseroan berubah menjadi PT. Metrodata Epsindo.
1990
Pada tanggal 14 Februari 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX: MTDL).
1991
Pada tanggal 28 Nopember 1991 berubah menjadi PT. Metrodata Electronics Tbk hingga saat ini.
1996
Pada tanggal 1 Maret 1996, Perseroan mendirikan PT. Mitra Integrasi Informatika, sebagai unit bisnis solusi yang berasal dari direct sales tim Perseroan.
2000
Pada tanggal 23 Mei 2000, Perseroan mendirikan PT. Metrodata E Bisnis, sebagai unit bisnis distribusi yang berasal dari tim penjualan distribusi Perseroan.
2008
Pada tahun 2008, Perseroan mengakuisisi SoltiusAsia Pte. Ltd, yang merupakan perusahaan konsultan SAP yang sudah mapan. Soltius Asia Pte. Ltd, adalah pemilik dari PT. Soltius Indonesia, yang kini menjadi salah satu entitas anak dalam kelompok usaha Metrodata. Akuisisi ini merupakan langkah penting karena menjadi jalan bagi Perseroan untuk bersaing dengan mitra-mitra SAP lainnya, terutama di segmen enterprise.
2010
Di bulan Desember 2010, Perseroan telah menyelesaikan pelaksanaan Put Option atas saham Perseroan di PT E Metrodata Com (“EMC”) kepada BT Frontline Pte. Ltd. (“Frontline”) dengan menjual sahamnya kepada Frontline (dan afiliasinya). Penyelesaian tersebut bertujuan untuk memitigasi dampak akuisisi Sun Microsystems Inc. oleh Oracle USA Inc.
2011
Pada tanggal 28 Januari 2011, Perseroan memutuskan untuk mendirikan unit bisnis modern ritel produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan nama PT. My Icon Technology yang meliputi modern store, online store dan store in store dengan menyediakan produk-produk TIK secara ritel dan langsung kepada konsumen selaku pengguna akhir.
Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melalui entitas anak di bidang distribusi melakukan usaha pembentukan usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp ("Synnex"), sebuah perusahaan Taiwan yang merupakan pemain ketiga terbesar di dunia dan terbesar di Asia dalam bisnis distribusi produk TIK. Synnex juga dikenal dengan sistim pengendalian robotnya yang canggih, bisnis distribusi telepon selular dan memiliki hubungan yang baik dengan para pemasok.
2012
Pada tanggal 4 Januari 2012, Perseroan membentuk perusahaan patungan di bidang solusi dengan Logicalis Singapore Pte. Ltd. Usaha patungan ini memiliki usaha utama solusi dan jasa yang terintegrasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang solusi dan jasa jaringan.
http://www.metrodata.co.id/about
http://www.metrodata.co.id/about/milestones
Cikal bakal dari terbentuknya kelompok usaha Metrodata telah dimulai pada tanggal 25 April 1975, dengan bisnis dibidang alat-alat tulis dan kertas printer continous form.
1983
Perseroan didirikan pada tanggal 27 Juli 1983 dengan nama PT. Sarana Hitech Systems.
1989
Nama Perseroan sempat mengalami beberapa kaliperubahan. Pada tanggal 10 Oktober 1989 nama Perseroan berubah menjadi PT. Metrodata Epsindo.
1990
Pada tanggal 14 Februari 1990, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (IDX: MTDL).
1991
Pada tanggal 28 Nopember 1991 berubah menjadi PT. Metrodata Electronics Tbk hingga saat ini.
1996
Pada tanggal 1 Maret 1996, Perseroan mendirikan PT. Mitra Integrasi Informatika, sebagai unit bisnis solusi yang berasal dari direct sales tim Perseroan.
2000
Pada tanggal 23 Mei 2000, Perseroan mendirikan PT. Metrodata E Bisnis, sebagai unit bisnis distribusi yang berasal dari tim penjualan distribusi Perseroan.
2008
Pada tahun 2008, Perseroan mengakuisisi SoltiusAsia Pte. Ltd, yang merupakan perusahaan konsultan SAP yang sudah mapan. Soltius Asia Pte. Ltd, adalah pemilik dari PT. Soltius Indonesia, yang kini menjadi salah satu entitas anak dalam kelompok usaha Metrodata. Akuisisi ini merupakan langkah penting karena menjadi jalan bagi Perseroan untuk bersaing dengan mitra-mitra SAP lainnya, terutama di segmen enterprise.
2010
Di bulan Desember 2010, Perseroan telah menyelesaikan pelaksanaan Put Option atas saham Perseroan di PT E Metrodata Com (“EMC”) kepada BT Frontline Pte. Ltd. (“Frontline”) dengan menjual sahamnya kepada Frontline (dan afiliasinya). Penyelesaian tersebut bertujuan untuk memitigasi dampak akuisisi Sun Microsystems Inc. oleh Oracle USA Inc.
2011
Pada tanggal 28 Januari 2011, Perseroan memutuskan untuk mendirikan unit bisnis modern ritel produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan nama PT. My Icon Technology yang meliputi modern store, online store dan store in store dengan menyediakan produk-produk TIK secara ritel dan langsung kepada konsumen selaku pengguna akhir.
Pada tanggal 26 September 2011, Perseroan melalui entitas anak di bidang distribusi melakukan usaha pembentukan usaha patungan dengan Synnex Technology International Corp ("Synnex"), sebuah perusahaan Taiwan yang merupakan pemain ketiga terbesar di dunia dan terbesar di Asia dalam bisnis distribusi produk TIK. Synnex juga dikenal dengan sistim pengendalian robotnya yang canggih, bisnis distribusi telepon selular dan memiliki hubungan yang baik dengan para pemasok.
2012
Pada tanggal 4 Januari 2012, Perseroan membentuk perusahaan patungan di bidang solusi dengan Logicalis Singapore Pte. Ltd. Usaha patungan ini memiliki usaha utama solusi dan jasa yang terintegrasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang solusi dan jasa jaringan.
http://www.metrodata.co.id/about
http://www.metrodata.co.id/about/milestones
Senin, 13 April 2015
Kewirausahaan ( Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Etimologi
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti pejuang,pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.Proses kewirausahaan
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’, kreatifitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan yang besar.Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.Ciri-ciri dan Sifat kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah:- Percaya diri
- Berorientasikan tugas dan hasil
- Berani mengambil risiko
- Kepemimpinan
- Keorisinilan
- Berorientasi ke masa depan
- Jujur dan tekun
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.- Tahap mengembangkan usaha
Sikap wirausaha
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:- Disiplin
- Komitmen Tinggi
- Jujur
- Kreatif dan Inovatif
- Mandiri
- Realistis
Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha
Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:- Tidak kompeten dalam manajerial.
- Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
- Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
- Gagal dalam perencanaan.
- Lokasi yang kurang memadai.
- Kurangnya pengawasan peralatan.
- Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
- Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
- Menciptakan lapangan kerja
- Mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan masyarakat
- Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
- Meningkatkan produktivitas nasional
Minggu, 05 April 2015
Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses di dunia dan membuat kata 'apel' dalam bahasa inggris tidak lagi bersinonimlagi dengan nama buah.
Kesuksesan aple dalam hal produksi dan pemasan membuat kata kunci seperti marketing strategy of apple dan apple iphone marketing menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguat atau meniru rahasia kesuksesan apple.
Rilis pertama produk iphone pada 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan apple di abad ke 21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya,bukan hanya hasil pemikiran sinkat.Dengan penerapan perncanaan yang strategis yaitu teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni,apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses didunia.
Walaupun apple sudah eksis sejak bertahun-tahun sebelumnya,pemasan iphone-lah yang sukses menancapkan merk apple dibenak para pecinta teknologi komunikasi.Jika anda adalah calon pemilik perusahaan atau sedang merintis sebuah bisnis,berikut adalah beberpa tips sukses pemasaran iphone apple yang akan anda temukan kapanpun anda mengetik marketing strategy apple di situs pencarian:
1.inovasi
Apple memanfaatkan produk yang sudah populer sebelumnya yaitu ipod dan telepon gengam serta menyatukan kedua konsep tersebut.
Didukung dengan riset yang mendalam serta berbagai survey dan penelitian ,apple mampu menciptakan produk yang menggabungkan kedua konsep produk tersebut menjadi satu konsep baru yang tidak terasa canggung ketika dioperasikan.
Bahkan iklan pertama iphone menggunakan kalimat "there's never been an ipod that can do this" dan menanamkan pesan bahwa calon pembeli akan mendapatkan yang lebih bila membeli iphone.
2.Strategy banding pemasaran
Dengan logo serta nama perusahaan yang mudah diingat,Apple menanamkan ide bahwa barang-barang produksinya merupakan teknologi canggih yang mudah digunakan dan user friendly,kebalikan dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat ,semakin rumit pengoperasiannya.Hal ini juga diterapkan dalam fitur iphone yang menggunkan ikon-ikon yang mudah diingat dimenu utamanya.
3.Pemanfaatan media pemasaran secara maksimal
Apple membuat website resmi khusus untuk iphone dimana para penggunanya dapat masuk ke situs tersebut untuk mengali sagala macam hal tentang iphone mereka,mulai dari petunjuk umum pemakaian iphone,tips dan trik,serta update aplikasi serta seri terbaru.Penambahan menu top rated pada daftar aplikasi juga terbukti mendorong pemilik iphone untuk membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar aplikasi.
4.Target pemasaran potensial
Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang(terutama mereka yang sukses lewat bisnis online)akan menjadi konsumen alat komunikasi canggih yang setia.Oleh karena itu,kampanye pemasaran produk iphone sejak seri pertama selalu menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional,trendi dan serba bisa.
5.Penyesuaian harga yang konsisten
Prinsip utama dalam marketing strategy of Apple adalah "The latest and the greatest" yang bermakna apple harus terus menyesuaikan harga produk lama sementara membuat produk baru,karena orang cenderung mencari unsur trendi dari teknologi komunikasi tidak peduli walaupun produk lama masih memiliki banyak fitur yang berguna.Inilah sebabnya mengapa apple konsisten menurunkan harga produk hanya setelah beberapa bulan mengeluarkan seri baru.
Hingga kini Aplle tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan penelitian agar bisa terus membuat seri-seri iphone baru yang dapat bersaing dipasar teknologi komunikasi,hal ini memang seharusnya menjadi bagian dari strategi pemasaran perusahaan maupun yang sudah mulai memiliki cakupan konsumen luas.
rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/
Kesuksesan aple dalam hal produksi dan pemasan membuat kata kunci seperti marketing strategy of apple dan apple iphone marketing menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguat atau meniru rahasia kesuksesan apple.
Rilis pertama produk iphone pada 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan apple di abad ke 21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya,bukan hanya hasil pemikiran sinkat.Dengan penerapan perncanaan yang strategis yaitu teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni,apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses didunia.
Walaupun apple sudah eksis sejak bertahun-tahun sebelumnya,pemasan iphone-lah yang sukses menancapkan merk apple dibenak para pecinta teknologi komunikasi.Jika anda adalah calon pemilik perusahaan atau sedang merintis sebuah bisnis,berikut adalah beberpa tips sukses pemasaran iphone apple yang akan anda temukan kapanpun anda mengetik marketing strategy apple di situs pencarian:
1.inovasi
Apple memanfaatkan produk yang sudah populer sebelumnya yaitu ipod dan telepon gengam serta menyatukan kedua konsep tersebut.
Didukung dengan riset yang mendalam serta berbagai survey dan penelitian ,apple mampu menciptakan produk yang menggabungkan kedua konsep produk tersebut menjadi satu konsep baru yang tidak terasa canggung ketika dioperasikan.
Bahkan iklan pertama iphone menggunakan kalimat "there's never been an ipod that can do this" dan menanamkan pesan bahwa calon pembeli akan mendapatkan yang lebih bila membeli iphone.
2.Strategy banding pemasaran
Dengan logo serta nama perusahaan yang mudah diingat,Apple menanamkan ide bahwa barang-barang produksinya merupakan teknologi canggih yang mudah digunakan dan user friendly,kebalikan dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat ,semakin rumit pengoperasiannya.Hal ini juga diterapkan dalam fitur iphone yang menggunkan ikon-ikon yang mudah diingat dimenu utamanya.
3.Pemanfaatan media pemasaran secara maksimal
Apple membuat website resmi khusus untuk iphone dimana para penggunanya dapat masuk ke situs tersebut untuk mengali sagala macam hal tentang iphone mereka,mulai dari petunjuk umum pemakaian iphone,tips dan trik,serta update aplikasi serta seri terbaru.Penambahan menu top rated pada daftar aplikasi juga terbukti mendorong pemilik iphone untuk membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar aplikasi.
4.Target pemasaran potensial
Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang(terutama mereka yang sukses lewat bisnis online)akan menjadi konsumen alat komunikasi canggih yang setia.Oleh karena itu,kampanye pemasaran produk iphone sejak seri pertama selalu menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional,trendi dan serba bisa.
5.Penyesuaian harga yang konsisten
Prinsip utama dalam marketing strategy of Apple adalah "The latest and the greatest" yang bermakna apple harus terus menyesuaikan harga produk lama sementara membuat produk baru,karena orang cenderung mencari unsur trendi dari teknologi komunikasi tidak peduli walaupun produk lama masih memiliki banyak fitur yang berguna.Inilah sebabnya mengapa apple konsisten menurunkan harga produk hanya setelah beberapa bulan mengeluarkan seri baru.
Hingga kini Aplle tidak pernah berhenti melakukan inovasi dan penelitian agar bisa terus membuat seri-seri iphone baru yang dapat bersaing dipasar teknologi komunikasi,hal ini memang seharusnya menjadi bagian dari strategi pemasaran perusahaan maupun yang sudah mulai memiliki cakupan konsumen luas.
rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/
there’s
never been an iPod that can do this” dan menanamkan kesan bahwa calon
pembeli akan mendapatkan yang lebih bila membeli iPhone. - See more at:
http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/#sthash.0b3F48dJ.dpuf
Apple
merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses
di dunia dan membuat kata ‘apel’ dalam bahasa Inggris tidak lagi
bersinonim dengan nama buah.
Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
- See more at: http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/#sthash.0b3F48dJ.dpuf
Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
- See more at: http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/#sthash.0b3F48dJ.dpuf
Apple
merupakan salah satu perusahaan teknologi komunikasi yang paling sukses
di dunia dan membuat kata ‘apel’ dalam bahasa Inggris tidak lagi
bersinonim dengan nama buah.
Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
- See more at: http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/#sthash.0b3F48dJ.dpuf
Kesuksesan Apple dalam hal produksi dan pemasaran membuat kata kunci seperti marketing strategy of Apple dan ‘Apple iphone marketing’ menjadi kata-kata kunci yang laris digunakan oleh para peminat ilmu marketing yang ingin menguak atau meniru rahasia kesuksesan Apple.
Rilis pertama produk iPhone pada tahun 2007 yang menjadi tonggak kesuksesan Apple di abad ke-21 sebenarnya diawali oleh perencanaan dan kampanye pemasaran yang telah disusun bertahun-tahun sebelumnya, bukan hanya hasil pemikiran singkat. Dengan penerapan perencanaan strategis yang teliti dan didukung dengan sumber daya yang mumpuni, Apple berhasil meraih posisi sebagai salah satu perusahaan komunikasi tersukses di dunia.
- See more at: http://rajapresentasi.com/2013/02/strategi-pemasaran-apple-marketing-strategy-of-apple/#sthash.0b3F48dJ.dpuf
Langganan:
Postingan (Atom)