Membangun Aplikasi Web merupakan kegiatan yang gampang-gampang susah. Gampang jika sudah tahu trik dan celahnya. Susah jika kurang/tidak tahu bagaimana untuk memulai dan atau mengerjakannya. Kondisi yang terakhir sering dialami oleh sebagian besar Web Developer, khususnya yang masih pemula.
Tapi tunggu dulu, bukankah saya tadi mengatakan gampang-gampang susah? Bukankah tanpa disadari kita sering menggunakan istilah itu dalam kehidupan sehari-sehari? Coba perhatikan kembali dengan teliti. Ada dua kata gampang dan satu kata susah di sana. Lalu, apa artinya? Artinya adalah, masih lebih banyak gampangnya daripada susahnya. Masih ada nada optimis di sana, ‘kan?
Nah, saya hanya mau bilang, bahwa Anda sebagai Web Developer sangat beruntung jika menggunakan PHPMaker sebagai tools dalam membangun Aplikasi Web. Pekerjaan Anda menjadi jauh lebih gampang dikerjakan dan diselesaikan. Apalagi jika Anda menggunakan PHPMaker secara optimal. Oleh karena itu, sudah selayaknya Anda wajib mengetahui prinsip-prinsip dalam membangun Aplikasi Web dengan menggunakan PHPMaker.
Di artikel kali ini saya akan menyampaikan beberapa prinsip dasar yang penting Anda ketahui jika menggunakan PHPMaker supaya lebih optimal. Sayang sekali jika Anda menggunakan PHPMaker tapi tidak mengetahui prinsip-prinsip ini, sehingga dapat mengakibatkan terbengkalainya waktu yang Anda gunakan dalam fase pengembangan. Percuma saja jika Anda menggunakan tools secanggih, sehebat, dan sefleksibel PHPMaker, tapi tidak menerapkan prinsip-prinsip berikut ini.
1. Prinsip Pertama: Gunakan Tables dan Views dari Database, Hindari Penggunaan Custom Views!
PHPMaker selalu hanya mengekstrak object Tables
dan Views dari Database Anda. PHPMaker akan
menggunakan kedua object ini sebagai dasar untuk membuat kerangka kerja Anda
dalam membangun Aplikasi Web. Itu artinya, object lain seperti Stored
Procedures tidak bisa digunakan untuk menghasilkan object di dalam project
PHPMaker Anda (meskipun mereka masih tetap bisa digunakan dengan cara
memanggilnya melalui fitur Server Events).
Sekalipun PHPMaker memberi kesempatan kepada Web
Developer untuk dapat membuat Custom Views dari dalam project PHPMaker:
usahakanlah untuk tetap selalu membuat Views dari dalam Database. Lalu, gunakan
Views dari Database ini di dalam project Anda dengan cara mensinkronkan project
PHPMaker Anda dengan struktur Database.
Views yang dibuat di dalam Database memiliki
keunggulan dibandingkan jika Anda membuatnya secara manual melalui fitur Custom
Views. Jika Views mengalami perubahan, maka Anda tinggal mensinkronkan project
Anda dengan struktur Database (hanya dibutuhkan waktu beberapa detik saja) dan
hasilnya selalu akurat. Sementara jika menggunakan Custom Views, maka Anda
harus memastikan dan menyesuaikan satu per satu Field secara manual. Hal ini
tentu saja di samping membutuhkan waktu relatif lebih lama, faktor human-error-nya
pun menjadi lebih besar.
2. Prinsip Kedua: Jangan Pernah Mengubah Kode secara Langsung dari File yang Sudah Dihasilkan!
Mengapa? Karena jika Anda mengubah kode secara
langsung pada file yang sudah dihasilkan oleh PHPMaker, maka di samping akan
membingungkan Anda sendiri (karena harus mencari-cari file yang akan diubah di
antara ratusan atau bahkan ribuan file yang dihasilkan), kostumisasi atau
modifikasi yang Anda lakukan tadi akan hilang dalam sekejap bak dibawa angin,
karena akan ditimpa kembali oleh file yang akan dibangkitkan oleh PHPMaker pada
waktu mendatang.
Bayangkan jika modifikasi yang Anda lakukan itu
sangat penting dan Anda tidak memiliki backup, maka semua usaha yang sudah Anda
lakukan tadi menjadi sia-sia belaka. Betapa kecewanya Anda jika mengalami hal
ini, bukan? Lalu apa solusinya? Tidak perlu khawatir. Cukup ikuti prinsip
berikutnya di bawah poin ini.
3. Prinsip Ketiga: Gunakan Server Events, Client Scripts, Custom Templates, dan Custom Files jika Ingin Memodifikasi Aplikasi Web Anda!
Setiap kali Anda ingin memodifikasi Aplikasi Web
yang akan dihasilkan oleh PHPMaker, maka selalu gunakan fitur Server Events,
Client Scripts, Custom Templates, dan atau Custom Files dari dalam project
PHPMaker Anda. Alasannya? Semua kostumisasi/modifikasi yang Anda lakukan dari
fitur tadi, akan selalu otomatis tersimpan di dalam project PHPMaker Anda.
Artinya? Anda tidak perlu lagi mengelolanya di tempat lain di luar project
Anda. Anda juga dapat memanggilnya kembali jika Aplikasi Web Anda ingin
diperbarui di waktu mendatang, cukup dengan membuka file project tadi.
Hal yang lebih penting lagi adalah, setiap kode
yang Anda tambahkan melalui fitur-fitur tadi akan dapat diketahui dengan mudah
dan cepat hanya dengan melihat nama lokasi kode tersebut berada. Anda akan
melihat nama lokasi kode tersebut dalam cetakan tebal (Bold). Artinya, Anda
sebagai Web Developer dapat mempelajari sebuah project PHPMaker cukup dengan
melihat kostumisasi yang terjadi di lokasi yang sudah diperbarui tadi. Dari
sini, Anda dapat mengetahui business-logic apa saja yang sudah
diterapkan.
4. Prinsip Keempat: Jangan Ragu untuk Menggunakan Extensions pada Project PHPMaker Anda!
Karena dengan menggunakan Extensions, Anda dapat
menghemat waktu development sampai lebih dari 90%. Selain itu, Extensions di
PHPMaker dapat digunakan untuk project PHPMaker Anda lainnya. Bahkan, Web
Developer lainnya pun yang sama-sama menggunakan PHPMaker bisa saling berbagi
Extensions PHPMaker yang mereka buat. Bayangkan!
Perlu Anda ketahui, bahwa Extensions di PHPMaker
sangat berguna dalam menambah, mengubah, atau bahkan menghilangkan fitur
tertentu saat kode untuk Aplikasi Web Anda dibangkitkan oleh PHPMaker. Apalagi
jika Anda memiliki beberapa project pengembangan Aplikasi Web yang sebagian
besar fitur-fitur-nya memerlukan pengembangan yang sama.
5. Prinsip Kelima: Usahakan Selalu Project PHPMaker Sinkron dengan Struktur Database Anda!
Karena dengan selalu menjaga project PHPMaker Anda
tetap sinkron dengan struktur Database yang terakhir, maka Aplikasi Web yang
dihasilkan akan dapat dipastikan selalu berfungsi dengan baik. Selain itu,
secara tidak langsung Anda menjadi tidak pernah lagi menunda-nunda pekerjaan
jika Database mengalami perubahan sekecil apapun itu.
Bayangkan jika antara Aplikasi Web yang dihasilkan
oleh PHPMaker tidak sinkron dengan struktur Database Anda yang terakhir saat
ini, maka tentu saja hal ini berpotensi akan menimbulkan error yang bersifat
fatal. Hal ini bisa diatasi dengan selalu mensinkronkan antara project PHPMaker
Anda dengan struktur Database yang digunakan oleh project tersebut.
6. Prinsip Keenam: Selalu Generate Ulang SEMUA File Script dengan Menggunakan PHPMaker!
Meskipun untuk beberapa kasus Anda dapat mengetahui
hanya file-file tertentu saja yang harus di-generate ulang setiap kali
Anda selesai melakukan kostumisasi/modifikasi dari project PHPMaker Anda, saya
tetap menyarankan agar Anda selalu men-generate ulang semua file
script tersebut dengan PHPMaker.
Ini merupakan cara yang paling aman, sekaligus
untuk memastikan bahwa project PHPMaker Anda valid dalam kondisi terakhir
sebelum Anda menyimpan file project tersebut. Dalam banyak hal, sering kali
karena tidak semua file script di-generate ulang, maka akan
menyebabkan tidak berfungsinya beberapa halaman di Aplikasi Web Anda.
7. Prinsip Ketujuh: Backup, Backup, dan Backup Selalu File Project PHPMaker Anda!
Rasanya ini bukanlah sesuatu yang baru dan aneh di
dunia IT. Ketika Anda sudah selesai bekerja, janganlah lupa untuk selalu membackup
file project PHPMaker Anda ke lokasi lain. File project PHPMaker menjadi
sesuatu yang sangat penting sekarang, karena Anda tidak dapat menghasilkan file
project dari file-file script Aplikasi Web yang sudah dibangkitkan oleh
PHPMaker.
Meskipun PHPMaker secara standar selalu otomatis
membackup file project PHPMaker Anda setiap kali Anda menyimpan perubahan pada
file project tersebut, jangan pernah lupa untuk mengamankan (backup) file
project PHPMaker Anda ke lokasi lain buat berjaga-jaga. Jangan sampai
penyesalan datang terlambat hanya karena hal ini tidak Anda lakukan. Sering
kali hal yang kelihatan sepele, tapi membawa dampak sangat besar jika tidak
dilakuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar